Relevansi Stoikisme dengan Era Kekinian
Relevansi Stoikisme dengan Era Kekinian
oleh Dr. H. Chazim Maksalina, M.H.
Ketua Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo
Filsafat Stoa atau Stoikisme berasal dari Athena, Yunani pada awal abad ketiga sebelum masehi. Filosofi ini didirikan oleh seorang pedagang kaya dari Siprus (sebuah pulau di Selatan Turki) bernama Zeno. Filsafat ini dianut oleh sekelompok orang yang dikenal sebagai “ kaum Stoa ”.
Sebagai sebuah filsafat, Stoikisme bisa melengkapi cara kita menjalani hidup. Stoikisme mengandung banyak ajaran dan nilai-nilai universal yang mungkin kita dengar dari filosofi lain, nilai budaya, atau agama.
Tujuan utama dari filsafat stoa adalah hidup dengan emosi negatif yang terkendali, dan hidup dengan kebajikan ( virtue/arete ) atau bagaimana kita hidup sebaik-baiknya seperti seharusnya kita menjadi manusia.
Beberapa alasan mengapa Stoikisme masih relevan.
Pertama, bagi para ahli filsafat Yunani dan Hellenistik, ajaran Platonisme Aristotelisme, Sinisme, Epikurisme, dan Filsafat Stoa sering disebut sebagai aliran-aliran yang mengajarkan jalan hidup atau way of life .
Kedua karena jalan hidup. orang dari zaman kapan pun bisa membaca dan mengambil inspirasi dari filsafat stoa.
Alasan lainnya yaitu yang pertama, prinsip Stoikisme yang menekankan pada kekuatan jiwa dan ketahanan mental sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Di dunia yang terus berubah dan penuh tekanan, kemampuan untuk mengendalikan emosi dan pikiran menjadi aset yang tak ternilai untuk menjaga keseimbangan hidup.
Kedua, Stoikisme juga mengajarkan pentingnya hidup sederhana dan tidak terikat pada materi. Hal ini sangat penting dalam dunia sekarang ini, manusia seringkali terjebak pada suatu hal yang berlebihan dan tuntutan gaya hidup yang mahal. Dengan hidup sederhana, kita dapat memperoleh kebahagiaan yang berasal dari dalam diri kita sendiri.
Stoikisme dapat membantu kita mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan emosi dan pikiran kita, hidup sederhana, dan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Meski mungkin tidak sempurna, Stoikisme tetap memberikan kontribusi besar bagi perkembangan filosofi hidup dan dapat membantu kita menemukan makna hidup.